Manusia Purba Tulungagung. Kelompok Kajian Sejarah Nasional dan Budaya (KS2B) Tulungagung menyerahkan 157 sampah purba atau Kjokken Maddinger kepada pemerintah. Fosil tersebut merupakan satu satunya petunjuk untuk mengungkap manusia purba pertama di dunia.
Ketua KS2B Iriono mengatakan selama ini benda-benda pra sejarah itu tersimpan di rumahnya, yang sekaligus menjadi kantor KS2B. Selain menjadi bahan pelajaran sejarah siswa-siswi sekolah menengah atas, fosil tersebut menjadi obyek penelitian sejarahwanTulungagung. Karena faktor keamanan, kami pindahkan benda itu ke Balai Penyelamat milik pemda (Pemerintah daerah), kata Triono kemarin.
Ketua KS2B Iriono mengatakan selama ini benda-benda pra sejarah itu tersimpan di rumahnya, yang sekaligus menjadi kantor KS2B. Selain menjadi bahan pelajaran sejarah siswa-siswi sekolah menengah atas, fosil tersebut menjadi obyek penelitian sejarahwanTulungagung. Karena faktor keamanan, kami pindahkan benda itu ke Balai Penyelamat milik pemda (Pemerintah daerah), kata Triono kemarin.
Benda-benda yang diyakini sebagai sampah manusia purba itu terdiri atas 41 fosil yang diduga tulang. 24 fosil terumbu karang, dan 92 fosil gastropoda. Benda-benda itu ditemukan Triono dan kawan-kawan di Dusun Bolu, Desa Ngepo. Kecamatan Tanggung Gunung akhir tahun lalu. Fosil itu tersebar di kawasan perbukitan yang jauh dari permukiman penduduk.
Berdasarkan penelitian KS26 bersama petugas Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan serta ahli sejarah Universitas Gadjah Mada dan Universitas Airlangga, benda itu diyakini berasal dan zaman Mesoliukum. Jika benar, penemuan fosil ini akan menggugurkan teori Eugene Oubois, yang meyakini bahwa fosil purba Homo wajakensis yang ditemukan di Ou sun Cerme, Kecamatan Campur Darat. Tulungagung, sebagai manusia pertama di dunia. "Fosil yang kami temukan lebih tua dan Homo wajakensis, kata Triono.
Juru bicara Pementah Kabupaten Tulungagung. Ahmad Prtoyo, menyambut penyerahan benda prasejarah tersebut. pemerintah akan menjaga dan merawat fosil fosil tersebut di balai penyelamat yang baru saja dibangun pemda di Jalan Ki Mangun Sarkoro, Tulungagung. "Di tempat itu ada penjaganya, yang mengawal 24 jam, katanya.
2 komentar:
wah artikel yg sangat menarik neh, minta ijin copas mas, boleh kan? :)
Monggo gan,.. copas aja :D
Posting Komentar